Senin, 07 Maret 2016

Sang Pemimpi Sejati

     Hay hay Readers, how's life? Have you throw problems out? Hopefully you get healthy every time, achieve your expectation, and the important thing that God is always bless you. And God will make it come true after you read Restina's Post. Amiin, haha.
It's same like what I have posted before, it's still conclude as one of Semantics task which ordered by Mr. Buddianto Hamuddin, M.Sl. Honesty, I never think this is a task that will be determinant of my task score. But, this is such as a cheer from my heart directly. I enjoy when I write this. I hope it doesn't only happen to my self, but you too when you read this post. Amin for twice:D

     Masih dengan ilham dari orang yang sama yaitu Mr. Budianto Hamuddin M,Sl, saya kembali menulis postingan kedua saya nih Readers. Jangan pernah bosan untuk membaca 'postingan abal-abal' Restina Dayanti ya guys, saya do'ain deh yang baca bakal tercapai keinginannya. Yang lagi mengalami kesusahan saya do'ain diberi kelancaran, yang lagi putus asa bakal tersambung lagi asanya, yang lagi sakit insyaallah akan sehat kembali, dan yang lagi jomblo akan segera dapat pasangan (haha, ini mah emang maunya para jones). Amin amin amin..

     Tema postingan kedua ini nggak jauh beda dari postingan pertama, Readers. Masih tentang 'my self'. Bosan ya? kok temanya tentang diri saya semua? artis kagak, motivator kagak, pengusaha kaya juga kagak. Tapi ini bukan salah saya kawan, salahkan dosen saya yang memberikan tema "temukan kata-kata, idioms, atau quotes yang menggambarkan atau memotivasi diri kalian". Eeh, gak jadilah! Ampun Mr. Budi, saya belum siap dapat C haha.
Ssst..saya punya solusi nih gimana caranya Readers semua gak bosan atau bahkan muak dengan postingan yg apalah ini (maak..muak? bunuh lah Hayati di rawa-rawa bang): tutup mata Readers sejenak, tarik nafas dalam-dalam, rasakan alam bawah sadar anda, lebih dalam..lebih dalam lagi, dan bayangkan kalau postingan ini menceritakan tentang artis favorit anda, rasakan lebih dalam lagi, sekarang buka mata anda perlahan, mulai membaca. Dan yang terpenting adalah jangan lupa mengucapkan istighfar setelah membaca. Masuk materi ya..

     "Impian itu bukan milik orang kaya. Impian adalah milik mereka yang berani bermimpi." 

      Ini merupakan sebuah quote yang pernah disampaikan oleh salah seorang guru SMA saya dulu pada saat ia ingin menutup sebuah materi yang disampaikannya. Jujur saja, quote ini benar-benar menyentuh hati saya. Dari situlah saya mulai termotivasi untuk menciptakan impian masa depan yang ingin saya raih. Bagaimana mungkin kita bisa melangkah ke kisah hidup yang selanjutnya jika dari awal saja kita sudah takut untuk bermimpi. "Ah, buat apa saya menyusun cantik mimpi-mimpi saya, toh nantinya belum pasti akan bisa jadi kenyataan". Ini adalah pernyataan pertama yang akan muncul dalam hati seorang PECUNDANG ketika ia ditanya apa mimpinya.

     Iya, memang bermimpi itu tidaklah mudah. Akan ada berbagai pertanyaan pematah semangat yang muncul dalam benak kita ketika kita mencoba membangun sebuah mimpi. "Saya kan bukan orang kaya, apa iya saya mampu mencapai mimpi saya?", "Orang tua saya sudah nggak ada, apa iya saya masih layak untuk meraih apa yang saya impikan?", "Bagaiman mungkin saya akan berhasil meraih mimpi jika untuk melawan fakta hidup saja saya tidak mampu", "betapa tidak tau dirinya saya, dalam kehidupan susah begini saja saya masih mencoba untuk bermimpi", dan berbagai pertanyaan pesimis akan menghantui pikiran kita semua. Seolah-olah pertanyaan tersebut mengelilingi dan siap menerkam mimpi yang berada di tengah-tengah mereka.

      Berbagai pertanyaan horror di atas akan dilempar jauh-jauh ke dalam lautan kelam oleh seorang Sang Pemimpi, dan diantaranya adalah saya sendiri. Saya tidak takut menghadapi omongan dari para mulut penguji kesabaran yang akan mengatakan," aah mimpi lu!." Buat apa saya menghiraukan mereka sementara yang mengatur jalan hidup saya bukanlah mereka melainkan Tuhan Allah SWT.
Tapi menjadi seorang pemimpi tidak cukup hanya sekedar bermimpi, usaha dan do'a adalah Key Words untuk meraihnya. Diibiratkan seperti bunga mawar. Bunga mawar nan cantik yang menjadi pujaan setiap orang tak akan tumbuh begitu saja jika tidak dipupuk dan dirawat setiap hari. Allah berfirman: "Dan saya tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum mereka mengubahnya sendiri."

     Saya bukanlah seseorang yang termasuk ke dalam golongan ulul azmi. Ada kalanya asa saya mulai melemah. Tapi satu hal yang menjadi cambuk penyemangat saya ketika saya berpikir untuk mulai menyerah adalah dua sosok malaikat yang menggantungkan harapannya kepada saya, ya mereka adalah sang tercinta ibu dan ayah. Orang tua mana yang tak ingin kalau anaknya berhasil. Ketika semangat mulai merajuk, pejamkan mata kita, bayangkan wajah kedua orang tua, dan bayangkan bagaimana perjuangan mereka untuk membesarkan kita. Bayangkan wajah ibu, dia yang menanggung sakit ketika harus memperjuangkanmu agar kau bisa melihat dunia, dia yang rela terbangun di tengah malam ketika kau merengek kehausan, dia yang memasangkan seragam dan sepatumu ketika kau mulai masuk usia sekolah, dia yang menyiapkan makan siang dan malammu tanpa ia hiraukan betapa sakitnya ketika kau tak menyentuh masakannya, dia yang merasakan sakit ketika kau sedang kesakitan. Bayangkan wajah ayah, dia yang tidak peduli panasnya matahari dan dinginnya malam hanya demi mewujudkan tuntutan manjamu ketika ia pulang ke rumah, dia yang tak peduli berapa berat beban yang harus dipikul dipundaknya hanya demi menghidupkan anak istri, dia yang menangis dibelakangmu ketika ia merasa tak sanggup memberikan apa yang kau inginkan. Dan sekarang kedua wajah malaikat itu telah menua, tulang yang kokoh untuk menggendongmu dulu kini telah rapuh, tangan yang dulunya menggenggammu erat sekarang telah melemah, yang mereka bisa lakukan sekarang adalah menatapmu dalam dengan mata yang berkaca-kaca,"Nak, sekarang semua impian kami ada di tanganmu."

     Bayangan inilah yang selalu berhasil mengalahkan rasa pesimis saya. Apa yang saya takutkan ketika saya berjuang untuk mewujudkan semua impian. Tuhan telah memberkati semua hamba-Nya dengan kekuatan. Nikmatnya yang mana lagi yang harus saya kufuri. Dia tidak pernah tidur, Dia selalu melihat ikhtiyar hamba-Nya dan selalu mendengar tawakal hamba-Nya.

     "Ah, jaman sekarang apa-apa ya harus dengan uang. Mau cepat menggapai mimpi ya harus ada fulus yang bermain cantik di setiap bidangnya." Ini adalah statement orang sekarang. Tapi bukan uang yang saya takutkan, rezeki itu sudah ada yang mengatur. Saya percaya akan kekuasaan Tuhan Allah. 
"Jadilah! maka jadilah ia"






     Semangat, semangat, semangat! Kita bisa, kita sanggup dan kita mampu! Masa depan indah, masa depan cerah, masa depan bahagia itu nyata. Semangat, semangat semangat! masa depan cemerlang siap menyambut kita di depan sana. Ayo kejar, lari yang kencang, abaikan rintangan, bahagia itu pasti, bahagia itu nyata. Masih takut untuk bermimpi? bersiaplah tertinggal oleh Sang Pemimpi Sejati.












4 komentar:

  1. Gokil bahasany.. 😁😀
    Mampir ke blog kita juga ya sis. Ada barang2 bagus loh. :v
    Nickdeyapila.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha, makasih udah mampir brotha��.Tunggu postingan yg selanjutnya. Siip, kami siap mendarat di blog Anda.

      Hapus
  2. Bagus sekali kata-kata sista.
    Kamu adalah salah satu orang yang bisa memotivasi saya....
    You're the next star.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Barakallah, thanks a lot Susi. You're the best one too.

      Hapus